
Wednesday, 7 April 2010
Pasar dan Bauran Pasar
Mata Pelajaran : Mulok
Kelas/Semester : X/ Genap
Standar Kompetensi : 3.Memahami pasar dan strategi pemasaran
Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan pasar dan bauran pasar.
Indikator :
• Siswa mampu Mendeskripsikan pasar dan bauran pasar.
• Siswa mampu Menjelaskan macam-macam pasar.
• Siswa mampu Menjelaskan Tujuan pemasaran
• Siswa mampu Menjelaskan Bauran pasar (mix market)
• Siswa mampu Menjelaskan Pentingnya tempat usaha.
• Siswa mampu Menjelaskan arti Price, produk, dan promosi dengan omset
penjualan.
• Siswa mampu Menjelaskan Perilaku pasar , fluktuasi pasar, dan intervensi
pasar
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendeskripsikan pasar dan bauran pasar.
2. Siswa memahami macam-macam pasar
3. Siswa memahami Tujuan pemasaran
4. Siswa memahami Bauran pasar (mix market)
5. Siswa memahami Pentingnya tempat usaha.
6. Siswa memahami arti Price, produk, dan promosi dengan omset penjualan.
7. Siswa memahami Perilaku pasar , fluktuasi pasar, dan intervensi pasar
C. Materi Pembelajaran :
1. Pasar dan bauran pasar
Yang dimaksud dengan pasar adalah tempat atau kegiatan untuk mempertemukan permintaan / pembeli dan penawaran / penjual.
Menurut Lancaster, G dan Jobber, D. (1990), bauran pasar terdiri atas 4 unsur, yaitu : kebijakan produk, penetapan harga, promosi dan distribusi.
2. Macam-macam pasar
A. Menurut Suradjiman (1996), pasar dapat diklasifikasikan (dikelompokkan) sebagai berikut:
2.1. Dari segi fisik :
Pasar/ toko tradisional, pasar raya, toko serba ada, toko swalayan, dan pasar abstrak yang barang jualannya tidak kelihatan.
2.2. Dari segi barang yang dijual :
Pasar ikan , pasar sayuran, toko emas, toko barang elektronik, bursa efek, dan sebagainya.
2.3. Dari segi Organisasi penyelenggaraan pasar.
a. Pasar sempurna,
dimana penjual,dan pembelinya banyak
mudah mendapatkan informasi,
ada kebebasan bagi pembeli untuk berhubungan dengan setiap penjual,
barang yang dipejual belikan bersifat homogen atau dapat saling menggantikan .
jangkauan wilayah pasar sempurna sangat luas.
Permintaan dan penawaran dapat dating dari berbagai penjuru.
Pasar barang dagangan (komoditi) hasil bumi dan pertanian dari Indonesia diantranya minyak bumi, timah, kopi, dan karet yang diekspor memasuki pasar sempurna (bursa) tingkat internasional .
b. Pasar tidak sempurna, bila sebagian atau salah satu syarat dari
pasar sempurna tidak terpenuhi. Misalnya, toko serba ada.
B. ada juga yang menggolongkan pasar dalam ekonomi Indonesia sebagai berikut :
1. Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yakni :
a. Pasar Barang Nyata / Riil
Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, pasar kaget, dan lain-lain.
b. Pasar Barang Abstrak
Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.
2. Pasar Jasa / Tenaga
Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Jasa tidak dapat dipegang dan dilihat secara fisik karena waktu pada saat dihasilkan bersamaan dengan waktu mengkonsumsinya. Contoh pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, Rumah Sakit yang menjual jasa kesehatan, Pangkalan Ojek yang menawarkatn jasa transportasi sepeda motor, dan lain sebagainya.
3. Pasar Uang dan Pasar Modal
a. Pasar Uang
Pasar Uang adalah pasar yang memperjual belikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia. Pasar ini disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, namun demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga relatif besar. Contoh adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dan lain-lain.
b. Pasar Modal
Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya.
3. Tujuan pemasaran.
Menurut Edilius (1999), pemasaran diartikan sebagai suatu proses usaha yang dibutuhkan dalam rangka memudahkan barang dan jasa dari lokasi produsen kedalam jangkauan konsumen akhir.
Proses usaha tersebut produsen berusaha memuaskan para konsumen pelanggannya melalui penggunaan produknya. Dan karenanya produsen mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba melalui kepuasan pelanggan.
4. Bauran pasar (mix market)
Menurut Lancaster, G dan Jobber, D. (1990), bauran pasar terdiri atas 4 unsur, yaitu : kebijakan produk, penetapan harga, promosi dan distribusi.
a. kebijakan produk; penampilan, kemasan, kualitas dan ragam produk.
b. penetapan harga/price ; tingkat harga, syarat kredit, perubahan harga, potongan harga.
c. Promosi: iklan, publikasi, promosi penjualan, penjualan tatap muka (personal selling)
d. Distribusi/place/ tempat usaha: persediaan, saluran distribusi, banyaknya distributor aatau penyalur.
a. Produk
Produk dalam hubungannya dengan pemasaran didefinisikan oleh Edilius (1999) sebagai suatu benda dengan semua embel-embel atau akibatnya (seperti : system kemasan, merek dan gambar, cap dll) yang menarik minat memberi kepuasan kepada pemakainya.
Penggolongan produk ditinjau dari pemakainya :
a. produk industri, yaitu barang-barang yang masih memerlukan proses tambahan oleh sector industri bila ingin dimanfaatkan oleh konsumen akhir.
b. produk konsumsi, yaitu kelompok produk yang tersedia dan dapat langsung dimanfaatkan oleh konsumen akhir.
Penggolongan produk konsumsi :
Shoping goods. Adalah barang mewah yang dibeli oleh konsumennya dengan memperhatikan waktu dan harganya.
Special goods, kelompok barang yang memiliki karakteristik dan kegunaan yang khas, dan konsumennya orang-orang tertentu. Misalnya : barang antik.
Unshought goods, kelompok barang yang keberadaannya belum diketahui oleh konsumen sehingga barang-barang tersebut tidak dicari oleh calon pembeli. Produsen perlu menginformasi secara continue.
Convenient goods, kelompok barang yang dibeli oleh konsumennya tanpa perlu mempertimbangkan perbedaan mutu dan harga.
Convenient goods dibedakan menjadi:
stoples goods, kelompok bahan-bahan pokok sehari-hari yang dibutuhkan oleh konsumennya, misalnya : beras dan barang sembako lainnya.
Impuls goods, kelompok barang yang dibeli tanpa ada perencanaan sebelumnya. Misalnya makanan ringan / jajan.
Emergency goods, barang yang dibeli karena ada keperluan mendadak dan mendesak, misalnya bahan bakar kendaraan, obat-obatan dll.
b. Price / harga
Beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam penetapan harga menurut Lancaster, G dan Jobber, D. (1990) adalah :
1. Sasaran perusahaan, pencapaian target tingkat pengembalian modal. Tingkat harga untuk setiap produk harus mencerminkan sasaran tersebut.
2. Sasaran pemasaran
Strategi penetrasi, merangsang permintaan dengan menetapkan harga rendah dan promosi yang gencar.
Strategi menjaring pasar (market skimming strategy) dipasang harga yang tinggi dan promosi yang gencar, setelah keuntungan diperoleh harga kembali diturunkan dilanjutkan dengan promosi memberi potongan harga/discount, agar semua produk habis terjual.
3. Factor permintaan, dengan pertimbangan bahwa permintaan bertambah harga naik dan penawaran bertambah maka harga turun.
4. Factor biaya , ada juga usaha yang menetapkan harga produk dengan menghitung biaya produksi ditambah persentase keuntungan saja, tanpa memperhitungkan biaya –biaya lainnya seperti sewa dan gaji.
5. Factor pesaing, dalam menyikapi pesaing jangan gegabah menurunkan harga barang, karena jika harga diturunkan akan sulit untuk menaikkan kembali. Lebih baik diimbangi dengan promosi dan menjaga kepercayaan menjaga kualitas produk dan harga tetap dipertahankan.
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Menurut Edilius (1999), promosi penjualan adalah usaha untuk mengkoordinasikan semua metode baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk meningkatkan jumlah penjualan melalui cara-cara seperti:
1. personal selling, suatu pendekatan secara lisan di dalam suatu percakapan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan maksud untuk melakukan penjualan.
Bentuk-bentuk personal selling :
Accros-the counter selling, penjualan barang di toko-toko pengecer.
House to house selling, petugas menjualan mendatangi konsumen dari rumah ke rumah.
Sales employed by wholesaler to call upon retailer, sales yang dipekerjakan oleh pedagang besar (Wholesaller) berhubungan denganpara pengecer (retailer)
Salesman used by manufactures to call upon wholesaler and/ or retailer, Salesman/penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang besar dan pengecer.
Call made upon important costumers by executive to effect sales, kunjungan kepada langganan-langganan penting untuk melakukan penjualan.
Engineering trained salesman, salesman yang dilatih dengan pendidikan teknis untuk melakukan penjualan kepada calon konsumen.
2. advertising, reklame/iklan di media massa, brosur, selebaran dan lain-lain.
3. specialized sales promotion.
o Demonstrasi,
o attractive display (pameran di etalase berkaca),
o contest (perlombaan),
o exhibition (pameran di suatu lokasi dalam waktu tertentu),
o samples ( memberi contoh produk gratis kepada calon pembeli),
o premium (pemberian hadiah langsung saat pembelian produk)
d. Pentingnya tempat usaha/ place (distribusi)
Perlu dipilih dan ditentukan lokasi tempat usaha yang strategis dan menguntungkan. Menurut Edilius (1999), lokasi perusahaan dapat dikategorikan dalam tiga macam :
lokasi usaha yang ditentukan oleh pemerintah, dengan mempertimbangkan beberapa factor :
o factor kesehatan, usaha peternakan unggas, kambing, dll seharusnya jauh dari perumahan penduduk
o factor keamanan,
o faktor politis,
lokasi usaha yang terkait dengan sumber-sumber ekonomi, antara lain:
lokasi perusahaan yang didekatkan pada factor-faktor produksi, misalnya :
Terkait dengan bahan mentah, contoh perusahaan pertambangan, perusahaan yang mengolah hasil hutan dan lain-lain.
Tenaga kerja, misalnya perusahaan padat karya, contohnya pabrik rokok.
Sumber dana (kredit perbankan)
lokasi yagn dekat dengan konsumen
lokasi yagn banyak tersedia factor-faktor pendukung lainnya, misalnya fasilitas pengangkutan, air, dan listrik
lokasi usaha yang bersifat histories, tempat usaha yang sudah dirintis bertahun-tahun yang lalu dan sudah dikenal banyak orang.
Pemilihan saluran ditribusi.
Berikut ini type saluran distribusi yang dapat dipilih (Edilius, 1999):
1. Agen – pedagang besar – pedagang perantara – pengecer
2. Agen – pedagang perantara – pengecer
3. Agen – pengecer
4. Produsen – agen tunggal – konsumen
5. Pedagang besar – pedagang perantara – pengecer
6. Pedagang besar – pengecer
7. Pedagang produsen – pengecer
8. Produsen – pengecer – konsumen
5. Perilaku pasar , fluktuasi pasar, dan intervensi pasar.
Fluktuasi adalah ketidaktetapan atau guncangan, terutama terhadap harga barang dsb. Ata segala hal yang bisa dilihat di dalam sebuah grafik.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Fluktuasi"
intervensi
Intervensi adalah sebuah istilah dalam dunia politik dimana ada negara yang mencampuri urusan negara lainnya yang jelas bukan urusannya.Adapula definisi intervensi adalah campur tangan yang berlebihan dalam urusan sosial , politik,ekonomi,budaya.Sehingga negara yang melakukan intervensi sering dibenci oleh negara-negara lainnya
Contoh Tindakan Intervensi
• Mengirimkan prajurit suatu negara ke negara-negara yang bertikai yang jelas bukan urusannya
• Melakukan embargo pada suatu negara yang dimusuhi oleh lembaga negara lainnya
• Melakukan peperangan dengan cara blokade ke negara lainnya , padahal tidak ada sangkut pautnya sama sekali
Negara-negara yang sering melakukan intervensi
• Amerika Serikat
• Inggris
• Perancis
• Belanda
Literature :
1. Suradjiman. 1996. EKONOMI untuk SMU kelas I. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
2. Edilius. 1999. PENGANTAR EKONOMI PERUSAHAAN. Rineka Cipta. Jakarta.
3. Lancaster, G dan Jobber, D. 1990. TEKNIK MANAJEMEN PENJUALAN. Binarupa Aksasara. Jakarta.
4. Schiffman’s, S. 1996. SUKSES DENGAN TELEMARKETING. Pustakadela Pratasa. Jakarta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment